Kamis, 27 September 2012

Pra LKMA : Kunjungan ke Kedutaan besar Malaysia

Setelah beberapa kali di undur karena satu dan lain hal, kunjungan kami ke Kantor Kedutaan Besar Malaysia di Jakarta akhirnya terlaksana. Kegiatan Pra LKMA (Latihan Kepemimpinan dan Managemen tingkat Akhir) ini dilaksanakan pada hari selasa 26 september 2012 lalu. Kegiatan ini diikuti oleh beberapa orang guru, perwakilan FOSIS (Forum Orangtua Siswa), Bapak M. Karebet Widjajakusuma, dan tentunya seluruh siswa kelas 12, angkatan pertama SMAIT Insantama yang akan menjadi pelaksana sekaligus peserta LKMA 2012.

Pihak kedutaan besar baru bersedia menerima kami pada pukul 2 siang. Sebelumnya kami akan memberikan support bagi teman-teman kami yang mengikuti Lomba Karya Ilmiah Remaja (LKIR) LIPI yang juga bertempat di Jakarta. Maka hari itu kami sudah bersiap sejak pukul 7 pagi dan berangkat seperti biasa, dengan sebuah bus. Namun bukan seragam atau baju bebas yang kami pakai, kami terlihat berbeda dengan pakaian bernuansa batik, tema yang sama yang dibawakan melalui proposal serta slide presentasi kami.

Setelah sekitar 2 setengah jam kami di perjalanan, pada pukul setengah sepuluh kami sampai di tujuan pertama yaitu gedung Sasana Graha Widya LIPI di daerah Gatot Subroto Jakarta Selatan. Kami diberi waktu hingga pukul 11 siang untuk melihat berbagai stand dari pelajar-pelajar seluruh Indonesia. Kami dibebaskan berkeliling dan melihat-lihat stand-stand penelitian dari para finalis LKIR LIPI, termasuk dua stand penelitian milik teman-teman kami yang juga menjadi finalis.

Pukul 11 siang, kami kembali masuk ke bus dan melanjutkan kembali perjalanan ke tujuan utama kami, yaitu gedung Kantor Kedutaan Besar Malaysia. Kami tiba sebelum pukul 2 siang, karena itu kami belum boleh masuk ke dalam gedung kedubes Malaysia. Maka, kami terlebih dahulu shalat dzuhur di masjid di belakang gedung kedubes serta makan siang. Jam 2 tepat baru kami diperbolehkan masuk oleh pihak kedutaan besar Malaysia.

Di dalam ruang pertemuan kedutaan besar Malaysia, kami dipersilahkan duduk. Penasehat Kedutaan Besar Malaysia sekaligus Direktur Education Malaysia, Ibu Yahurin memberikan sambutan hangat kepada kami. Sebelumnya, beliau berterima kasih karena kami telah menjadikan Malaysia sebagai tujuan kami pada LKMA 2012 dan telah mengunjungi kantor kedutaan besar Malaysia. Lalu beliau memberikan presentasi singkat tentang informasi seputar pendidikan dan belajar di Malaysia, terutama dunia perkuliahan untuk kami yang sudah menginjak tahun ketiga di SMA.

Ibu Yahurin yang sebelumnya adalah seorang guru atau cik gu di Malaysia, memberikan kami banyak alasan mengapa kami harus melanjutkan studi kami di Malaysia. Beliau memaparkan bahwa Malaysia adalah Negara ketiga terbaik di asia. Karena itu, ada sekitar 120.000 siswa luar yang belajar ke Malaysia. Selain itu, Malaysia juga menjadi Negara terbaik ke 11 untuk melanjutkan studi di dunia. Itu semua karena dengan segala nilai positifnya, Malaysia memiliki biaya hidup dan pendidikan yang relatif rendah. “Bukan murah, tapi lebih rendah. Karena tidak bisa kita mendapatkan pendidikan yang baik dengan biaya murah”, tegas Ibu Yahurin.

Selepas ibu Yahurin menyelesaikan presentasi Education Malaysia-nya, perwakilan dari kami yaitu Bapak SM Pertiwiguno selaku Kepala SMAIT Insantama memberikan sambutannya. “Tidak seperti yang kami bayangkan, kami kira akan mendapat 10 ternyata 1000. Sepuluh kali lipat!” ucap Pak Uno tentang sambutan kedubes Malaysia kepada kami hari itu yang begitu besar. Pak Uno pun menyilahkan para presentator LKMA 2012 kali ini untuk menyampaikan presentasinya. Rakha Ryanki Farhan menyampaikan presentasi bagian pertamanya dengan bahasa Malaysia, yang mengaku agak kesulitan belajar dengan dua adik kelasnya yang dapat berbahasa melayu. Lalu Latifah Nurhidayah dan Azizatusysyifa melanjutkan bagian selanjutnya hingga akhir dengan bahasa inggris.

“siswa kelas 3 SMA setara dengan level universitas! ” Ibu Yahurin mengomentari presentasi dari teman-teman kami. Lalu berturut-turut; Bapak Ryas, pegawai diplomatik bagian pendidikan di kedubes Malaysia yang juga seorang Indonesia yang pernah belajar di Malaysia; Bapak Sya’ri M. Noor, wakil rektor UNITEN, sebuah universitas teknik di Malaysia; dan Bapak Ludinata, juga pegawai diplomatik bagian pendidikan di kedubes Malaysia yang bertugas menjaga siswa Malaysia yang melakukan studi di Indonesia; memberikan pesan-pesan bermanfaat untuk kami.

Sesi pertanyaan dibuka, beberapa teman kami bergantian mengajukan beberapa pertanyaan seputar pendidikan, permasalahan, kepemimpinan, dan perbedaan Malaysia dengan Indonesia. Ibu yahurin menjawab dengan jelas semua pertanyaan kami hingga tuntas. Rasa penasaran kami tentang Negara yang akan kami tapaki dua bulan lagi itu kurang lebih bisa terbayar. Setelah berfoto bersama staf-staf kedubes, kami melakukan shalat ashar di masjid di area kedubes dan bertolak kembali ke Bogor pada pukul 16.30 sore.

2 komentar:

  1. GOOD SHARING ...Boleh kah kami dikirimkan contoh proposal ke alamat email ade.sumengkar@yahoo.com

    dikarenakan saya sebagai kepala sekolah AMN Home schooling di Jakarta ingin sekali mengadakan hal yg sama sekaligus kunjungan ke kedutaan ..hatur nuhun

    ade Sumengkar

    BalasHapus
  2. GOOD SHARING ...Boleh kah kami dikirimkan contoh proposal ke alamat email ade.sumengkar@yahoo.com

    dikarenakan saya sebagai kepala sekolah AMN Home schooling di Jakarta ingin sekali mengadakan hal yg sama sekaligus kunjungan ke kedutaan ..hatur nuhun

    ade Sumengkar

    BalasHapus