Wajar mereka begitu bersemangat. Berbulan-bulan sebelumnya mereka telah berjuang dengan sungguh-sungguh untuk merealisasikan terlaksananya kegiatan ini. Dalam proses pengumpulan dana mereka mencari sponsor dan donatur, berdagang, bahkan mengorbankan sebagian waktu belajar jika sedang dalam waktu piket. Bahkan dana sebesar 120 juta yang sudah didapatkan sempat dikembalikan karena permasalahan pada sumber dana. Namun akhirnya kegiatan ini benar-benar berjalan seperti yang diinginkan selama ini.
Setelah mereka puas berkemas, peserta pun pergi ke aula kampus Insantama untuk melaksanakan shalat tahajjud dan juga shalat shubuh berjamaah yang di imami oleh kepala kampus Insantama, Ustad Muhibuddin. Selepas shalat berjamaah. Ketua Yayasan Insantama Cendekia, Ismail Yusanto, menyempatkan diri untuk melepas keberangkatan peserta. Dalam kesempatan tersebut beliau berpesan agar semua peserta memanfaatkan peluang semaksimal mungkin dalam kesempatan rihlah ilmiah ini untuk mencari ilmu, relasi, informasi juga segala hal yang berguna. Pelepasan ditutup dengan penyerahan bendera kontingen oleh bapak Ismail Yusanto selaku perwakilan sekolah kepada perwakilan peserta Muhammad Alauddin Azzam.
Peserta mulai berangkat pukul 5 pagi. Mereka memulai perjalanan dengan berjalan kaki menuju bus yang diparkir di depan masjid Nurul Amal dan berangkat menggunakan bus menuju bandara setengah jam setelahnya. Dalam perjalanan menuju bandara, diadakan briefing pertama yang dipimpin oleh kepala perjalanan juga wali dari peserta, Muhammad Karebet Widjajakusuma.
Berselang sekitar 2 jam, peserta sampai ke bandara internasional Soekarno-Hatta. Peserta mengurusi kabin dan passport sampai pukul 10 pagi dan berangkat dengan pesawat Lion Air pukul setengah 12.
Perjalanan udara yang cukup berkesan. Untuk pertama kalinya rombongan Insantama berangkat bersama menggunakan pesawat. Bahkan cukup banyak dari peserta yang untuk pertama kalinya merasakan perjalanan udara. Beberapa dari mereka juga tidak bisa menyembunyikan perasaan mereka. Sampai menunjukan sikap dan ekspresi yang heboh.
Bosan melihat putihnya awan, warna hijau perkebunan sawit mulai terlihat. Pesawat bersiap mendarat di Kuala Lumpur International Airport (KLIA) dan berhasil mendarat pukul 01:10 WIB atau 02:10 waktu setempat. Disana peserta juga disambut oleh Orangtua dari peserta yaitu Buya Sobrina dan Ummu Raihan juga perwakilan mahasiswa dari University of Malaya (UM) pada pukul setengah 5.
Rasa lapar menyerang para peserta LKMA. Dalam perjalanan menuju UM, Rombongan menyempatkan diri singgah di rest area untuk istirahat dan makan pukul 5 lewat 5 menit. Disana peserta dibekali uang sebesar 50 Ringgit (RM) untuk membeli makanan yang juga merupakan jatah selama seminggu dalam acara. Lalu rombongan melanjutkan perjalanan dan sampai pukul 7 di UM tepatnya Tun Ahmad Zaidi College. Sesampainya disana mereka mengurus form data dan mengambil kunci kamar masing-masing.
Lelahnya perjalanan menuju Malaysia. Peserta mulai beristirahat di kamar mereka masing-masing. Tetapi sebelum tertidur lelap, para peserta harus melakukan kembali briefing dan persiapan untuk acara di hari esok. Bahkan beberapa peserta menghabiskan energi dengan mengitari kampus juga membeli keperluan. Pukul 10.00 keseluruhan peserta mulai menyiapkan energi untuk esok hari yang akan lebih melelahkan. [Reported by: Faiz and Azka/ Photos by: Insan & Hanum]
Pelepasan di Kampus Insantama
Bandara Internasional Soekarno-Hatta
Kuala Lumpur International Airport (KLIA) Express
Bus to Dormitory at University of Malaya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar