Setelah mengisi perut dan mengumpulkan tenaga di Cafetaria KKTAZ, sekitar pukul delapan kami beranjak dan melakukan perjalanan ke KBRI Kuala Lumpur. Pukul sembilan kami telah sampai di KBRI, namun karena terlalu pagi dan para staff KBRI masih melakukan rutinitas pagi di Kedutaan Besar Indonesia yang mendapat predikat paling sbuk di dunia itu. Akhirnya kami baru dapat memulai acara satu jam setelahnya yaitu pada jam 10 waktu setempat.
Karena bapak Kepala Dubes yang baru, Bapak Herman Prayitno sedang tidak ada di tempat, kami bertemu dengan Ibu Dewi sebagai Sekertaris III Bidang Penerangan dan Sosial Budaya serta Ibu Endang sebagai Atase Pendidikan KBRI KL. Setelah mendengar kata-kata sambutan dari Ibu Dewi, kami mempersembahkan Presentasi tentang LKMA yang dibawakan oleh Fakhirah Inayaturrabbaniy dan Rakha Ryanki Farhan.
“Harus bersyukur kita punya kesempatan dan keberuntungan karena beersekolah di tempat yang mensupport untuk mengembangkan potensi kita..” ujar Bu Dewi setelah Diminta berkomentar tentang presentasi dari kami. Sebab dari cerita beliau kemudian, kami tahu bahwa di Malaysia, terhitung sekitar 54.000 anak-anak Indonesia yang tidak bersekolah. Rata-rata mereka adalah anak-anak para tenaga kerja Indonesia yang lahir di Malaysia dan tidak diakui oleh pemerintah Malaysia. “Namun kita telah membangun 100 titik learning centre untuk mengajarkan mereka membaca, menulis dan berhitung. Juga pendidikan kewarganegaraan, karena banyak dari mereka yang tididak tahu tentang pancasila bahkan siapa presiden mereka sendiri...” Bu Dewi menambahkan.
Terakhir beliau mengatakan, “Semoga kalian semua di masa datang bisa menjadi pemimpin yang baik dan berkontribusi banyak untuk membantu saudara kita yang tidak memiliki kesempatan yang sama seperti kita..” Karena waktu telah menunjukkan waktu pukul 12 siang, kami berfoto bersama di depan KBRI lalu menuju masjid di depan Kuala Lumpur Convention Centre (KLCC) Suria untuk shalat jumat bagi para ikhwan. Sedangkan para akhwat shalat dzhuhur di mushalla KLCC.
Setelah shalat, Kami menyempatkan diri untuk berfoto dengan background menara kembar yang menjadi icon negara Malaysia. Namun ternyata kami belum makan siang, maka kami kembali masuk ke KLCC untuk makan siang di foodcourt KLCC. Setelah selesai, perjalanan kami lanjutkan ke Masjid negara persemakmuran Malaysia.
Sekali lagi karena waktu yang terbatas, di masjid negara kami hanya mengambil foto sejenak. Saat sedang mengambil foto, tiba-tiba hujan turun dan semakin deras. Kami pun membbarkan diri secara otomatis dan berlarian kembali ke dalam bis. Namun apa daya, baju beberapa dari kami tak dapat diselamatkan dari air hujan. Beberapa dari kami kembali ke bis dalam keadaan basah.
Destinasi selanjutnya adalah Central Market. Mungkin inilah yang paling ditunggu-tunggu oleh semua anggota kontingen. Ternyata hanya 45 menit yang kami miliki untuk menjelajah Central Market. Anggota kontingen terpecah menjadi beberapa kelompok kecil dan berburu berbagai macam oleh-oleh khas Malaysia. Waktu 45 menit terasa singkat, kami kembali berkumpul ke bis sekitar pukul lima sore. Kami kembali dengan menenteng berbagai macam barang bawaan. Tapi beberapa dari kami masih belum puas dan masih ingin kembali menjelajahi Central Market.
Jam setengah tujuh malam kami sampai di asrama. Kami diberi waktu untuk istirahat sebelum jam delapan kami harus berkumpul kembali di aula KKTAZ. Jam delapan kami diperintahkan untuk melengkapi laporan studi kami dan mengisi beberapa soal tentang kesan dan pesan kami selama LKMA. Setelah semua selesai, kami kembali ke kamar-masing masing dan membereskan semua barang bawaan sebelum besok kami harus kembali terbang ke Indonesia. [Reported by: Salma& Afiya/ Photos by: Hanum & Faiz]
KBRI Kuala Lumpur
KLCC
Masjid Negara
Evaluasi besar, Cafetaria KKTAZ
Tidak ada komentar:
Posting Komentar